Berkenalan dengan HAIKAL. HACKER Ganteng Lulusan SD yang Direkrut Kepolisian!


Sultan Haikal M Aziansyah alias Emre, otak pembobolan sejumlah situs yang merugikan miliaran rupiah, termasuk situs waralaba tiket.com dan Go-Jek, mendapat kabar gembira. Dia akan dipekerjakan oleh Polri. Hal tersebut disampaikan Kanit III Subdit I Direktorat Tindak Pidana Siber, Bareskrim Polri, AKBP Idam Wasiadi.

“Betul, Polri berencana akan merekrut Haikal dan hackers lain untuk membantu tugas Polri,” terang Idam. Idam selaku penyidik mengatakan, Haikal akan bergabung bersama tim siber dan partner Polri.

Perekrutan lelaki yang menghebohkan kepolisian karena sukses membobol 4.600 situs online itu, menurut penyidik agar pelaku berguna bagi bangsa. “Supaya jadi lurus dan berguna untuk bangsa,” imbuh Idam.

Haikal, pemuda yang bahkan tak lulus SMP itu melakukan hacking secara independen, tanpa campur tangan jaringan tertentu. “Dia single fighter, tidak gabung jaringan anonymous,” kata Idam.

Aksinya bersama tiga rekannya di Balikpapan yakni Khoirul Umam (19), AI (19), dan NTM (27) telah membuat rugi PT Global Networking selaku pemilik situs tiket.com sebesar Rp 4 miliar.

Haikal diciduk di rumahnya di Jalan Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Kamis (30/3) lalu. Dia diamankan dengan barang bukti handphone iPhone 7 plus, laptop Asus GL562J, handphone iPhone 5, modem Huawei, ATM, buku tabungan Bank BRI, serta KTP. 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, komplotan kejahatan dunia maya atau dikenal dengan hacker

yang dibekuk Mabes Polri bersama Polres Balikpapan di rumah indekos di Jalan Siaga, RT 19, Damai, Balikpapan Kota, Selasa (28/3) siang lalu, salah satunya bernama Khoirul Umam.

Dia adalah pemuda Penajam Paser Utara (PPU), anak orang desa yang sangat sederhana. Dari penelusuran Balikpapan Pos, diperoleh informasi, ternyata Khoirul Umam lulusan salah satu SMK di PPU dan lulus pada 2016 lalu.

Semasa sekolah, Khoirul Umam mempunyai catatan kurang baik, salah satunya sering tidur di kelas. Wali kelas pun terpaksa memanggil orangtuanya ke sekolah. Kebiasaan tidur di kelas ini mulai muncul saat Khoirul Umam duduk di kelas XI SMK.

Kebiasaan begadang malam, karena Koirul Umam gemar bermain internet, berselancar di dunia maya, hingga akhirnya sangat paham internet. Dari situlah dia punya kepiawaian di dunia IT. Sayangnya, dia salah langkah menjadi komplotan hacker. Waktu masih sekolah, dia sudah terlihat berbeda dengan teman-temannya. Barang-barang yang dipakainya adalah barang mahal. Di antaranya, laptopnya harga mahal, HP-nya ganti-ganti merek dengan harga paling mahal. Khoirul Umam sering bagi-bagi uang, satu orang dikasih Rp 100 ribu. Setelah lulus, dia juga menawarkan menanggung semua biaya perpisahan anak-anak.

Meski orangtuanya sangat sederhana, hidup pas-pasan, namun kehidupan Khoirul Anam terus menanjak ketika baru lulus SMK. Di usianya yang baru menginjak 18 tahun, baru lulus sekolah dan teman-temannya pusing mencari kerja, dia sudah membeli mobil baru Honda Jazz warna merah.

Kedok yang mengantarkan Khoirul Umam mengenyam hidup mewah akhirnya terungkap. Semuanya hasil kejahatan. Dia akhirnya diringkus tim Cyber Crime Mabes Polri bersama dua kawannya, lantaran kejahatannya membobol situs jual beli tiket dengan omzet mencapai miliaran rupiah. 

Saat ditangkap di dalam rumah indekos di Jalan Siaga, Kelurahan Damai, yang disewa para pelaku, ada seorang wanita cantik yang ternyata pramugari salah satu maskapai penerbangan swasta.

Tiga pelaku, salah satunya Khoirul Umam, bertugas menindaklanjuti penjualan tiket setelah dilakukan pembobolan. Penjualan kepada pengguna pesawat domestik dilakukan melalui akun Facebook. Mereka juga menyiapkan tabungan tersendiri untuk menampung uang hasil penjualan tiket tersebut. Hasilnya, 50 persen untuk pembobol dan 50 persen untuk tiga orang yang menjual tiket tersebut. SH yang berperan sebagai eksekutor meretas situs, membobol server maskapai penerbangan. Selanjutnya dihubungkan dengan username agen perjalanan seperti tiket.com.

Dari website tersebut didapat kode booking tiket pesawat. Kegiatan ilegal akses ini sudah dilakukan sejak Oktober 2016. Petugas berhasil menyita tujuh unit HP, tiga buah kartu ATM, dua buah SIM, dua buah KTP, dua unit laptop, serta tabungan dengan saldo sebesar Rp 212 juta. (ono/net/k1)

Sumber

Related Posts: